Dalamkesempatan ini beliau menggambarkan bagaimana interaksi kita ketika membaca AlQuran serta memahami, menjadikan rujukan dalam mengatasi hidup ini Beliauadalah Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi. Salah satu ulama besar jebolan al-Azhar yang dijuluki sebagai 'Panglima Para Dai'. Yang menjadikan beliau familiar di tengah masyarakat, dicintai, dihormati, dihargai dan dibangga-banggakan adalah sikap kemanusiaan dan kepeduliannya terhadap sesama, tanpa membedakan ras, suku, budaya dan agama. Vay Tiền Nhanh. Authors Hermansyah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STIDDI Al-Hikmah Jakarta Keywords Metodologi, Tafsir, Al-Qur'an, Mutawalli Asy Sya’rawi Abstract Penelitian ini menganalisis tentang latar belakang kemunculan, metode yang digunakan, dan penafsiran dalam tafsir Syekh Mutawalli Asy Syar’awi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif pendekatan studi pustaka. Kesimpulan penelitian ini adalah Syekh Sya’rawi menggabungkan antara tafsir bil matsur dengan tafsir bir ra’yi, Tetapi penafsiran yang dilakukan adalah didominasi dengan tafsir bir ra’yi. Metode penafsiran yang digunakan oleh Syekh Sya’rawi yaitu memadukan antara metode tahlili dan muadhu’i, tetapi lebih dominan metode maudhu’i. Dari segi corak penafsiran tokoh ini menggunakan corak tarbawi dan corak hidai. Dari segi aliran fiqihnya beliau bermadzhab Syafi’i dalam fiqihnya. Karakteristik tokoh tafsir ini memiliki karekteristik yang spesial yaitu menggunakan contoh-contoh yang rasional dalam mendukung penafsirannya. Sementara menurut pandangan para ulama, Syekh Sya’rawi merupakan ulama yang rasional, moderat, dan sufistik. Downloads Download data is not yet available. References Abu al-Ainain, Said, Asy-Sya’rawi Alladzi Lâ Na’rifuh, Kairo Akhbar al-Youm, 1995, hal. 28-29. Badruzzaman, M. Yunus, Tafsir al-Sya’rawi Tinjauan Terhadap Sumber, Metode dan Ittijah, Disertasi, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, hal. 40. Hassan, Riaz, Keragaman Iman Studi Komparatif Masyarakat Muslim, Jakarta Raja Grafindo Persada, 2006. Hidayat, Hamdan, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an,dalam Jurnal Al Munir, Vol. 2, No. 1, Juni 2020. Hikmatiar Pasya, Studi Metodologi Tafsir Asy Sya’rawi, dalam Jurnal Studi Quranika, Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. 1 No. 2, 2017. Husein Adz Dzahabi, Muhammad, Al Tafsir Wa Al Mufassirun, Kairo Dar Al Hadits, 2005. Husein Jauhar, Ahmad al-Mursi, Asy-Syaikh Muhammad al-Mutawalli asy-Sya’râwî Imâm al-Ashr, Kairo, Mesir Nahdlah, 1990, hal. 11. Istibsyarah, Hak-hak Perempuan Relasi Gender Menurut Tafsir asy-Sya’rawi, Jakarta Mizan, 2004. Kaafi, Manshur, Asy Syekh Muhammad Mutawalli Asy Syarawi Wa Manhajuhu Fi Al-Tafsir, Kairo Majallah Kuliyyatul Ulum Al Islamiyyah, 2006. Masy’an Suud Abdul Aisawy, At Tafsir Al Isyari Mahiyatuhu Wa Dhawabithuhu, Beirut Darul Kutub Al Ilmiyah, 2013. Mohammad Ali Ash Shobuny, At Tibyan Fii Ulumil Qur'an, Karachi Pakistan Maktabah Al Busyro, 2010. Muhammad Mutawalli Asy Sya’rawi, Aqidah al-Muslim, Kairo Maktabah Al-Turats Al-Islami, 1987. Muhammad Rajab Bayumi, Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi Jaulah Fi Fikrihi Al Mausu’I Al Fasiih, Kairo Maktabah Al Turats Al Islamy, 1990. Muhammad Yasin Jizr, Alim Ishrif Fi Uyun Al Muashir, Beirut Dar Al Jayt, 1990. Muhammad, Muqaddam, Manhaj Al Sya’rawi Fi Tafsir Al-Qur’an Al Karim, Al Jazair Jami’ah Wahran, 2012. Muslim, Imam, Shahih Muslim, Beirut Dar Thayyibah, 2006. Mutawalli Asy Sya’rawii, Muhammad, Khawathir Imaniyah, Kairo Dar Nur, 2110 Mesir merupakan negeri yang melahirkan cukup banyak kaum terpelajar Muslim. Salah satu ulama berpengaruh di paruh kedua abad ke-20 adalah Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi. Jangkauan dakwah pria kelahiran Provinsi ad-Daqahliyah, Mesir, ini mencakup lintas kalangan. Sosok yang menghafal Alquran sejak usia 11 tahun itu dikenal luas sebagai dai paling populer di tengah masyarakat Mesir. Sampai-sampai, koleganya sesama dai menjulukinya "pemimpin para dai" ima mud du'at. Ulama yang wafat tahun 1998 itu juga sempat berkiprah di pemerintahan. Dalam satu periode sejak November 1976, dia menduduki jabatan sebagai menteri bidang wakaf Mesir. Syekh Mutawalli merupakan pribadi yang tekun. Sosok yang masih keturunan Khalifah Ali bin Abi Thalib ini menempuh pendidikan dasar di madrasah al-Azhar, Kota az-Zaqaziq, hingga lulus pada 1923. Asy-Sya'rawi muda melanjutkannya ke madrasah setingkat SMP di tempat yang sama. Salah satu mata pelajaran kegemar annya adalah bahasa dan sastra Arab. Bahkan, ia sempat terpilih menjadi ketua perhim punan sastrawan di kota tempatnya belajar. Ketertarikannya pada dunia sastra mem buatnya piawai dalam menyampaikan dakwah Islam di kemudian hari. Begitu lulus dari pendidikan menengah, asy- Sya'rawi awalnya ingin menekuni dunia pertanian, alih-alih akademis. Keinginannya ini rupanya dipengaruhi apa-apa yang dilihatnya selama di az-Zaqaziq. Asy-Sya'rawi tidak sendirian menempuh SD hingga SMA di kota tersebut. Dia cukup sering berinteraksi dengan beberapa saudaranya yang bekerja sebagai petani, sebagaimana orang tuanya sendiri. Akan tetapi, ayah dan ibu asy-Sya'rawi kurang berkenan anaknya itu mengikuti jejak mereka. Atas dorongan keduanya, asy-Sya'rawi mendaftarkan diri ke De partemen Bahasa Arab pada Universitas al-Azhar, Kairo, pada 1937. Dia lolos de ngan nilai yang cukup memuaskan. sumber Islam Digest

syekh mutawalli asy sya rawi